Hanya beberapa meter dari pusat kota Natal, terdapat dua bangunan Benteng Portugis. Satu berada tepat di bibir pantai, satu lagi di jalan menuju Desa Panggautan Kec. Natal. Dua benteng ini kukuh yang menghadap ke laut lepas, terbentuk dari bangunan beton bersegi dengan jendela intip yang sempit. Benteng ini diyakini dibangun pada masa kolonialisme dan menjadi benteng pertahanan menghadapi meriam dari laut. Berbagai sumber menyebut, benteng ini menandai kolonialisme Portugis di kawasan ini. Pada abad ke 15, Portugis menyusuri pulau-pulau nusantara untuk kebutuhan sumber rempah-rempah: lada, kayu manis, cengkeh, pala, dan lain-lain. Di yakini, tahun 1492, armada laut Portugis menjelajahi berbagai pulau penghasil rempah dengan tiga kapal dan 120 awak yang dipimpin Alfonso de Albuquerque. Armada tersebut memasuki Natal pada masa pemerintahan Tuanku Besar si Intan, raja ketujuh Natal tanggal 12 Mei 1823